Tuesday, October 27, 2020

Novel: Kafka dan Felice No Happy-End

Unda Hörner
Penerjemah: Sigit Susanto
 
Biarkah saja, toh Kafka tak akan kawin dengan kamu! Orang itu meramal Felice. Cinta itu berkembang antara pengarang yang belum terkenal di Praha dengan seorang perempuan dari Berlin. Kafka mengirimkan ke Felice lebih dari 350 surat dan sekitar 150 kartu pos.
 
Unda Hörner menuliskan sebuah novel berjudul Kafka dan Felice dari sudut pandang Felice. Kisah yang banyak suasana tragis sekaligus lucu.
 
Pada bulan Agustus 1912 mereka berkenalan di rumah Max Brod di Praha. Enam Minggu kemudian mulailah mereka saling berkirim surat dan segera akrab. Terutama Franz menulis duluan dan setiap hari menulis. Felice merasa jawabannya suatu kali salah dan Franz mulai memaksakan. Selanjutnya mulai membicarakan masalah perkawinan. Ia ingin sekali bertemu Felice di Berlin. Tetapi kapan?
 
Franz dengan tak sabar langsung mengemasi koper menuju Berlin. «Saya tak tahu apakah saya bisa pergi. Hari ini tampaknya kurang yakin, mungkin besok saja.» kata dia sendiri. Suatu hari dibuatlah janji, lagi-lagi ada kabar buruk di rumag yang masih belum jelas.
 
Franz membuat ketegangan sendiri dan Felice tidak mendapatkan jawaban yang konkret.
 
Tetapi pada hari raya Paskah tahun 1013, tepatnya tujuh bulan sejak pertemuan pertama, mereka berjalan-jalan di danau namun lebih banyak diam. K mengusulkan Felice untuk mengunjungi makam penyair klasik Jerman Kleist di danau Wannsee. Tak ada pilihan lain kah?
 
Unda Härner menulis Felice Bauer sebagai perempuan yang modern dan cekatan. Ia merasa bangga dengan pekerjaannya, juga dalam berdansa dan memanggang daging. Kebalikannya, Franz orang yang vegetarian dan bersikap aneh. Hal itu mengakibatkan Felice malas memandang pacarnya itu, terutama ketika Franz harus mengunyah makanan sayuran itu sebanyak tiga puluh kali.
 
Unda Hörner menggambarkan suasana yang dinamis. Suasana yang benar-benar seperti rekonstruksi. Kehidupan Felice yang penuh gairah dan keterkaitan yang rumit terhadap Kafka – yang tak bisa berlanjut.
 
Pertemuannya di Berlin selalu saja mengalami kesulitan. Pertemuan yang lebih baik di Praha, Marienbad dan Munich.
 
Kafka tidak suka bertemu di tempat yang jauh, ia lebih suka membaca karyanya, yang buat Felice tak mudah.
 
Sumber :

No comments:

Post a Comment