Penerjemah: Sigit Susanto
ada tanda-tanda keramahan atau murung, melainkan jika lawan tidak enak hati
kamu mencari-cari alasan dari dia, supaya duduk sesuai kesukaanmu yang
menjemukan. Berapa kali cara seperti itu dan harus diulangi dengan cara yang
sama, betapa kamu masih saja kurang untuk menjejali. Aku pikir, itulah letak
persoalannya, bahwa kamu harus menanggung
kemarahan dan menjadi jengkel terhadap masalahnya sendiri yang tampak tak
saling terkait, dari segi perasaan kemarahan itu ditimbulkan dari hal-hal kecil
dengan duduk di meja saling berjarak jauh, melainkan bahwa dia sejak dari
permulaaan sudah menggagas dan secara kebetulan saja masalah itu pada suatu
kesempatan meledak. Di situ orang percaya, setidak-tidaknya sebuah momen telah
ditemukan, orang tidak mengaitkan secara bersama-sama, juga membisu di bawah
tekanan yang terus-menerus; orang tidak dipukuli, tapi ya pelan-pelan pasti.
von Freundlichkeit oder Laune, sondern als erbitterter Feind übertrieben
ihr nachzumachen suchtest, wie äusserst widerlich für Deinen Geschmack sie das
ass. Wie oft hat sich das und ähnliches wiederholen müssen, wie wenig hast Du
im Tatsächlichen dadurch erreicht. Ich glaube, es lag daran, dass der Aufwand
von Zorn und Bösesein zur Sache selbst in keinem richtigen Verhältnis zu sein
schien, man hatte nicht das Gefühl, dass der Zorn durch diese Kleinigkeit des
Weit-vom-Tische-sitzens erzeugt sei, sondern dass er in seiner ganzen Grösse
von vornherein vorhanden war und nur zufällig gerade diese Sache als Anlass zum
Losbrechen genommen habe. Da man überzeugt war, dass sich ein Anlass jedenfalls
finden würde, nahm man sich nicht besonders zusammen, auch stumpfte man unter
der fortwährenden Drohung ab; dass man nicht geprügelt wurde, dessen war man.
Franz Kafka: Brief an den Vater |
Fertig. Dieser Text wurde zweimal anhand der Quelle korrekturgelesen. Die Schreibweise folgt dem Originaltext. |
No comments:
Post a Comment