Pertama kali nama Josef K muncul pada 29 Juli 1914 pada Buku Harian Franz
Kafka. Ia tulis, “Josef K, anak seorang pengusaha kaya pada suatu malam bertengkar
keras dengan ayahnya. Si ayah memprovokasi sebuah kehidupan yang moralis dan
minta segera sebuah sikap, tanpa tujuan yang pasti…di gedung perusahaan.“
Pada 15 Agustus 1914, usai Kafka membatalkan tunangan dengan Felice Bauer,
ia mulai menulis novel Proses (Der Prozess). Ia sebutkan pada Buku Hariannya,
“Setidaknya aku mendapatkan hikmah yang bermanfaat, kehidupanku yang hampa,
kesalahan yang beruntun dan status bujangku menemukan pembenaran.“
Novel tersebut ia tulis selama 6 bulan. Terhitung sejak 11 Agustus 1914
hingga akhir Januari 1915. Dalam 2 bulan pertama, ia sudah menulis hingga 200
halaman. Novel itu ditulis tangan memakai kertas biasa seperti pada buku di
sekolah. Kemudian ada jeda, selain bahan menulis habis, ia merasa lemah,
seperti diungkapkan, “Benar-benar merasa lemah dan tak mampu menuliskan lagi,
walaupun 2 halaman,…tetapi, aku bisa tidur nyenyak.“ Empat bulan berikutnya
manuskrip novel ini dilanjutkan tak sampai 100 halaman, termasuk fragmen yang
belum selesai dan dihentikan.
Novel ini sangat berhubungan erat dengan bekas tunangannya Felice Bauer.
Tokoh perempuan Fräulein Büstner berinisial FB, sama dengan nama Felice Bauer
juga berinisial FB. Kantor pengadilan yang digambarkan oleh Kafka adalah sebuah
hotel Askanischer Hof di Berlin, tempat ia bertemu Felice saat membatalkan
tunangannya. Belakangan Kafka menjalin hubungan dengan Felice lagi, hingga
bertunangan yang kedua kali, namun pada akhirnya dibatalkan lagi tahun 1917.
Salah satu bagian yang paling memuaskan Kafka adalah kisah tentang “Penjaga
Pintu,“ (Türhüter) pada bab 9: Katedral. Sebab itu khusus kisah ini pernah
beberapa kali diterbitkan secara terpisah dengan cerpen-cerpen lain dengan
judul Di depan Hukum (Vor dem Gesetz). Dimungkinkan Kafka terpengaruh legenda
dari kitab Kabala yang bercerita tentang 7 istana di surga yang dijaga oleh
banyak penjaga pintu, adapun penjaga pintu yang paling berkuasa adalah Tuhan.
Kafka menulis novel ini dengan arsitek yang sangat tepat dibanding novelnya
Amerika. Bab pertama dan akhir ditulis dalam waktu yang bersamaan. Beberapa
narasi, nyaris serupa. Ketika Kafka membacakan satu halaman pertama novel
Proses ini di depan teman-teman pengarang di Praha, ia tak bisa menahan tawa.
Akhirnya ia hentikan dan tak lanjutkan membaca lagi.
Pada tahun 1919 Max Brod, sahabat dekatnya mengkritik novel ini bahkan
memaksa Kafka untuk memangkasnya, “Kalau aku, sudah aku potong sendiri dengan
kepalanku.“ Anehnya, meskipun Kafka sendiri belum berhasrat menerbitkan
novelnya, Brod justru mendahului dengan menuliskan resensi pada tahun 1921.
Pasca meninggalnya Kafka tahun 1924, Brod menemukan naskah novel ini di
laci meja kamar Kafka. Tetapi manuskrip tersebut belum diberi judul. Max Brod
ingat pernah berbincang-bincang dengan Kafka di sebuah kafe, Kafka menyinggung
novel ini hendak diberi judul Proses.
Setahun setelah Kafka meninggal, Brod menerbitkannya tahun 1925. Brod telah
mengabaikan permintaan Kafka berupa 2 testamen untuk membakar karyanya, baik yang
belum diterbitkan maupun beberapa yang sudah diterbitkan. Brod bilang,
“Di meja tulisnya terselip di bawah tumpukan kertas-kertas lain yang saling
terlipat, sebuah potongan kertas dengan tulisan tinta disertai alamat.”
Potongan kertas itu sebuah testamen sebagai berikut:
Max yang terhormat, harapanku yang terakhir: Semua karya yang aku
tinggalkan (termasuk yang ada di lemari buku, lemari pakaian, meja tulis, di
rumah dan di kantor, atau di mana pun berada yang kamu rasa perlu), pada
buku-buku harian, manuskrip-manuskrip, surat-surat, sketsa-sketsa gambar yang
aneh maupun yang layak dan sebagainya yang kamu temukan, tak perlu dibaca dan
jangan disisakan untuk dibakar. Sebab itu semua karya tulis maupun
sketsa-sketsa gambar yang ada di tempatmu atau orang lain dengan namaku.
Surat-surat yang masih terdapat di orang yang tidak mau memberikan kepadamu,
paling tidak ia diwajibkan membakarnya sendiri.
Sahabatmu Franz Kafka
Pencarian selanjutnya dilakukan dengan sangat teliti dan masih pula
ditemukan secarik kertas kusam dan lama dengan tulisan pensil. Isinya sebagai
berikut:
Max yang baik, kali ini mungkin aku tidak bisa bangun lagi. Radang
paru-paru kambuh setelah sebulan menderita demam. Tak sekali pun aku mampu
menulis. Akankah semua ini bisa bertahan, walau masih tersisa sebuah kekuatan.
Dengan kondisi seperti ini, kemauanku yang terakhir aku tulis:
Terutama, apa yang telah aku hasilkan hanya berupa buku dengan judul:
Keputusan (Das Urteil), Juru Pemanas (Der Heizer), Metamorfosis (Die
Verwandlung), Pada Koloni Hukuman (In der Strafkolonie), Seorang Dokter Desa
(Ein Landarzt). Dan Cerita Pendek: Seorang Seniman Lapar (Ein Hungerkünstler).
Beberapa eksemplar berjudul Meditasi (Betrachtung), mohon dipertahankan. Aku
tidak ingin menjadi beban siapapun. Tapi untuk diterbitkan ulang sama sekali
dilarang. Jika aku bilang, bahwa itu berlaku untuk setiap 5 buku dan cerita
pendek. Aku maksudkan bukan berarti, bahwa aku punya keinginan bahwa
karya-karya itu boleh dicetak ulang di masa yang akan datang. Justru sebaliknya,
harus semua dilenyapkan sesuai permintaanku yang sesungguhnya. Aku hanya
menghindari, karena karya-karya itu pernah ada, tak seorang pun mengelaknya
untuk memiliki. Jika orang tersebut berminat.
Sebaliknya semua karya yang sudah kutulis (tulisan di koran, manuskrip atau
surat-surat) tanpa kecuali, sejauh memungkinkan atau dengan meminta pada orang
yang memilikinya (kebanyakan alamat-alamat pemilik tulisan itu kamu sudah mengetahui, yang utama diajak berunding
tentang maksud ini..., jangan lupa beberapa majalah, yang telah....) – semua
karya tersebut tanpa kecuali, yang paling suka kalau tidak dibaca (aku tidak
menghalangi kamu untuk melihat kedalamannya, yang paling suka tentu kalau kamu
tidak meninjau ke dalaman tersebut. Jika kamu tidak lakukan, maka jangan sampai
ada orang lain melakukannya) – semua karya tersebut tanpa kecuali untuk
dibakar, dan aku minta kalau bisa hal itu segera dilakukan.
Alasan Brod menerbitkan karya-karya Kafka, selain untuk memperkenalkan
kepada pembaca dunia, juga ia pernah menolak permintaan membakar karyanya di
sebuah kafe. Waktu itu Brod menjawab langsung,
”Jika kamu serius dan akan nekat menghendaki sesuatu seperti itu, aku bisa
jawab sekarang, bahwa aku tidak akan mengabulkan permintaanmu itu.” Pertimbangan Brod, jika Kafka tetap keras kepala, bisa pula ia menuliskan
testamen baru kepada orang lain, tapi hal itu tidak dilakukannya.
Pasangan Willa dan Edwin Muir yang menerjemahkan pertama kali karya Kafka
ke dalam bahasa Inggris tahun 1930 menyebutkan, ia tidak kompromi dengan budaya
Anglo-Saxon, semata-mata ia ingin menunjukkan ciri khas seni mengarang Kafka.
Pembaca bahasa Inggris pada waktu itu menganggap karya Kafka aneh, perlahan
mereka paham. Muir menggambarkan, bentuk karya Kafka mirip dengan model travel
writing, ritme yang bergerak maju secara lamban dari menit ke menit.
Sementara itu Italio Calvino dalam bukunya The Use of Literature
menyebutkan, nama Kafka sudah menjadi ikon sastra resmi dengan menetapkan
menjadi adjektiva “Kafkaesque.“
Kafkaesque identik dengan kisah yang aneh, misterius, birokrasi yang
berbelit-belit, mengerikan dan mimpi buruk. Kerumitan birokrasi yang diusung
Kafka, kemungkinan Kafka pernah membaca esai berjudul Pegawai (Der Beamte) yang
ditulis oleh Alfred Weber, saudara kandung sosiolog Max Weber.
Pada bab terakhir, kematian Josef K dengan ditusuk pisau oleh petugas di
bebatuan, bisa jadi Kafka terpengaruh pekerjaannya pada kantor Asuransi
Kecelakaan.
Menurut Brod, novel Proses ini merupakan salah satu dari trilogi novel
Kafka, yang dianggap sebagai antitesis, sedang novel Amerika sebagai tesis, dan
novel Kastil (Das Schloss) sebagai sintesis.
Georg Lukacs, kritikus sastra Marxis pada peristiwa Konter Revolusi 1965 di
Budapest mengatakan, "Kafka adalah seorang realis."
Pada umumnya kalimat pembuka karya Kafka langsung menukik ke peristiwa
inti. Kalimatnya panjang-panjang, baik pada narasi maupun dialog. Bahasanya
terang seperti kristal, hanya isi cerita yang samar, bahkan cenderung abstrak
seperti pada kebanyakan aliran ekspresionis.
Franz Kafka lahir pada 3 Juli 1883 di Praha. Anak dari pasangan pengusaha
Hermann Kafka (1852-1931) dan Julie Löwy (1856-1934). Dua adik laki-laki Kafka,
Georg Kafka dan Heinrich Kafka meninggal pada usia masih kecil. Tiga adik
perempuannya bernama Gabriele Kafka (Elli), Valerie Kafka (Valli), dan Ottilie
Kafka (Ottla). Ketiga adik perempuan Kafka meninggal di tempat tahanan Nazi di
Auschwitz, Polandia tahun 1942.
Ia belajar pada universitas Karl Ferdinans di Praha dengan mengambil mata
kuliah, kimia, sastra Jerman, dan sejarah seni. Pada akhirnya ia memutuskan
untuk kuliah pada jurusan hukum hingga meraih doktor. Kemudian ia bekerja pada
kantor asuransi Assicurazioni Generali dari Italia di Praha (1907-1908). Ia
berpindah kerja pada Asuransi Kecelakaan Arbeiter-Unfall-Versicherungs-Anstalt
(1908-1922). Ia terpaksa pensiun muda tahun 1922, karena penyakit tuberkulosis.
Di penghujung hidupnya ia kawin dengan Dora Diamant dan pada 3 Juni
menjelang siang Kafka meninggal dunia di sanatorium Kierling, Wina. Pada 11
Juni jasadnya dikuburkan di makam Yahudi Straschnitz di Praha.
Pada tahun 1990 terbit novel Proses versi asli (Originalfassung) yang
disesuaikan dari naskah aslinya, supaya mendekati yang autentik. Versi terbaru
ini diedit oleh Malcolm Pasley sebagai koreksi atas beberapa kesalahan yang
diedit oleh Brod.
***
No comments:
Post a Comment